Produk yang Berkualitas Penting untuk Pemasaran #1

Produk yang Berkualitas

Produk yang Berkualitas akan Memberikan Efek Pemasaran yang Bagus #1

David A. Garvin

Judul Aslinya : Strategi Pemasaran Dalam Pelaksanaan

Tulisan ini diangkat dari Buku Manajemen Pemasaran Marketing dengan Editor A. Dale Timpe. Diterbitkan Oleh PT Elex Media Komputindo 1990.

Produk berkualitas tinggi merupakan salah satu kunci keberhasilan Jepang di pasar-pasar Amerika. Banyak perusahaan-perusahaan Amerika sekarang ini mulai menyadari pentingnya persaingan dalam kualitas. Penulis menjelaskan kualitas produk dn menjelaskan bagaimana hal itu dapat dipergunakan di dalam mentapkan kedudukan dan penjualan produk-produk.
Untuk beberapa tahun, kurva pengalaman telah mendominasi diskusi-diskusi strategi yang mempunyai daya saing. Jumlah produksi yang tinggi dengan biaya yang rendah dianggap ebagai kunci keberhasilan finansial. Dewasa ini, bagaimanapun, strategi-strategi baru telah menjadi populer. Strategi-strategi itu membawa ke suatu tingkat perhatian dalam upaya penerapan kualitas produk yang mempunyai daya saing.

Tidak disangsikan lagi, di Amerika beberapa dari perhatian ini telah dipengaruhi oleh keberhasilan produk-produk jepang. Banyak diantara mereka telah dengan cepat memperoleh saham pasar yang besar, dengan menawarkan produk yang berkualitas tinggi dan dapat dipercaya. Keberhasilan pelakasanaan keuangan dari beberapa perusahaan amerika dianggap sebagai kualitas dari para pemimpinnya – Boeing, Caterpillar Tractor, dan Hawlett-Packard merupakan 3 contoh nyata yang telah memusatkan perhatian secara efektif dalam bidang ini.

Sekalipun demikian, relatif sedikit yang mengetahui tentang penggunaan kualitas tinggi sebagai suatu alat yang mempunyai daya saing. ungkapan itu sendiri merupakan sumber yang banyak membingungkan: apakah kualitas tinggi yang menentukan jam-jam Rolex, dan piano-piano Steinway, atau mobil-mobil Toyota dan kamera-kamera Polaroid berhasil pemahaman yang baik terhadap terminologi sangat diperlukan sebelum persoalan strategi diperkenalkan.

Kualitas adalah salah satu dari konsep-konsep yang rumit, mudah divisualisakan namun menjengkelkan dan sulit didefenisikan. Secara tradisional, satu dari 3 cara pebdekatan telah mengikuti:
Kualitas adalah pemenuhan terhadap syarat-syarat. Berdasarkan pendapat ini, kualitas produk disinonimkan dengan persesuaian spesifikasi. Mercedes yang dibuat engan baik adalah mobil yang bermutu tinggi, demikian juga Chevette yang dibuat dengan baik. Kekritisan persoalan adalah apakah produk akhir sesuai dengan standar rancangan pelaksanaan yang telah ditetapkan semula, bukan isi atau kevalidan standar-standar tersebut.

Pendekatan Tradisional

Kualitas adalah kecocokan untuk digunakan, Pendekatan ini lebih berorientasi terhadap pemakai. Dilihat dari segi esensialnya, pendapat ini mengurangi terhadap pandangan yang menyatakan bahwa “kualitas produk bergantung pada mata pembelinya”. Pemakai-pemakai yang berbeda mempunyai kebutuhan-kebutuhan yang berbeda, dan untuk tingkat sebuah produk dirancang dan diproduksi perlu memperhatikan kebutuhan-kebutuhan, yaitu dengan kualitas yang tinggi. Bagi usahawan-usahawan yang sedang melakukan perjalanan bisnis, kualitas perusahaan penerbangan yang paling baik biasanya yang terbaik dalam ketepatan waktu tiba dan berangkat. Bagi orang-orang yang sedang liburan, hal itu mungkin adalah makanan yang baik, kecepatan dalam pelayanan, atau bioskop-bioskop yang menarik.

Kualitas adalah keunggulan yang dipunyai. Defenisi ini merefleksikan kepercayaan bahwa meskipun gaya dan rasa berubah, ada sesuatu yang abadi tentang pekerjaan-pekerjaan yang berkualitas tinggi. Mereka menetapkan suatu standar yang berlawanan dengan produk lain yang dievaluasi. Nilai yang sangat baik, menurut pendapat ini. Adalah kecocokan secara mutlak maupun dikenal secara umum; apa pun yang terkandung di dalamnya –dan penulis-penulis dalam kelompok ini tidak terlalu menekankan arti penting masalah ini – kita semua mengetahui suatu hal bila kita melhatnya. Michelangelo mungkin bukan pemahat favorit Anda, tetapi sukar menolak kualitas hasil pekerjaannya.

Setiap defenisi-defenisi ini sangat membantu dalam beberapa hal, tetapi kurang bermanfaat dalam hal-hal lainnya. Yang pertama, sebagai contoh, meminimalkan pelaksanaan yang membedakan diantara produk-produk. Dalam beberapa hal kelihatanya tidaklah benar mengatakan bahwa sebuah Mercedes dan sebuah Chavette mempunyai kualitas yang seimbang: yang terdahulu, bagaimanapun menawarkan pemakaian yang lebih tinggi. Defenisi yang kedua adalah sama-sama tidak lengkap.

Pendekatan Tradisional untuk Produk yang Berkualitas #2

Kualitas tidak sepenuhnya relatif, oleh karena itu sebab ada persesuaian pendapat bahwa semakin banyak konsumen memperoleh produk tertentu, adalah lebih baik. Daya tahan adalah suatu contoh yang baik – seseorang, bagaimanapun, akankah lebih menyukai sebuah mesin cuci yang tahan hanya lima tahun dari pada yang tahan selama 15 tahun? Barang kali defenisi yang ketiga ini banyak membantu. Walaupun hal itu mengakui aspek kualitas secara universal, tetapi mempunyai kekurangan dalam hal-hal yang bersifat khusus. Untuk memperlihatkan bahwa tanda-tanda dari kualitas adalah “usaha yang intensif” dan maksud yang jujur” sedikit memberi tahu kepada kita tentang bagaimana membuatnya. Apa yang diperlukan adalah suatu sintetis pendekatan diatas, didasarkan pada penguraian secara hati-hati unsur-unsur yang berhubungan dengan kualitas produk.

Disertai dengan 8 daftar ukuran kualitas produk yang dapat merupakan suatu kerangka kerja. Masing-masing bagian mengandung sifat-sifat yang berbeda, sebab suatu produk dapat dikalsifikasikan tinggi dalam satu ukuran, sementara itu renda dari ukuran lainnya, kualitas tidak berdiri sendiri, mempunyai sifat yang jelas; atau dapat dikatakan merupakan banyak corak dan ada dalam berbagai bentuk-bentuk yang berbeda.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *