PERAN DIGITALISASI BISNIS

Peran Digitalisasi Bisnis

Penggunaan media digital kini sudah menjadi tuntutan bagi dunia usaha. Melalui media digital, semua aktivitas menjadi lebih mudah, bahkan bisa lebih cepat, termasuk bagi pelaku usaha di negeri ini. Teknologi yang semakin mutakhir memberikan kemudahan bagi pelaku usaha. Salah satunya dengan cara digitalisasi. Digitalisasi memiliki beberapa peran bagi bisnis online.

MENGEMBANGKAN BISNIS DENGAN DIGITALISASI

Digitalisasi ini menjadi pilihan penting untuk meningkatkan performa bisnis sekaligus mengembangkan bisnis. Di era Revolusi Industri 4.0, mereka yang tidak bisa menjadikan digitalisasi menjadi sahabatnya akan tergusur secara perlahan. Tapi tentu saja maksud dari digitalisasi bisnis ini bukan semata-mata menggunakan teknologi untuk menggantikan tenaga manusia, namun lebih kepada bagaimana caranya agar perusahaan bisa menciptakan sistem otomatis dan terintegrasi satu sama lain. Dengan tingkat persaingan yang tinggi, pelaku usaha yang tidak melakukan digitalisasi akan sulit untuk bersaing dan bisa saja akhirnya gulung tikar. 

Oleh karena itu, ada tiga alasan yang harus pelaku usaha ketahui mengenai peran digitalisasi bagi bisnis online :

PENTINGNYA DIGITALISASI BISNIS

  • Mempersingkat Proses

Digitalisasi bisnis meringkas proses pekerjaan sehingga, lebih hemat waktu dan efisien. Dengan begitu, pemilik usaha dapat menghemat waktu dan menggunakannya untuk hal yang lebih penting.

  • Meminimalisir Kesalahan

Pelaku usaha dapat meminimalisir kesalahan dalam pekerjaan dengan menggunakan software bisnis. Dengan begitu, kualitas pekerjaan terjaga dan membantu kita dalam mengambil keputusan yang baik bagi perusahaan.

  • Pembuatan Invoice

Kemajuan teknologi mempermudah pengelolaan dalam banyak hal, salah satunya adalah pembuatan invoice. Meski terkesan simpel, invoice merupakan salah satu elemen dalam bisnis yang memiliki intensitas penggunaan sangat tinggi. Selain itu, digital invoice juga membantu pengusaha untuk meminimalisir budget operasional bisnis karena, pengusaha bisa melakukannya sendiri. Hal ini tidak dapat ditemukan pada invoice konvensional.

Berikut adalah beberapa contoh digitalisasi di berbagai industri dan bisnis :

CONTOH DIGITALISASI DI BERBAGAI INDUSTRI DAN BISNIS ONLINE

  • Digitalisasi Produksi

Jika kembali ke tahun 80-an, kita masih bisa menemukan pabrik dengan ribuan buruh yang bekerja untuk memproduksi barang secara massal. Sejak era Revolusi Industri 4.0 dimulai, lini produksi perlahan beralih ke teknologi digital. Bahkan mesin yang notabene sudah berbasis teknologi sekalipun, masih bisa di-digitalisasi lagi seperti otomasi QC (Quality Control) dengan memanfaatkan algoritma pemrograman khusus berbasis AI (Artificial Intelligence).

Ini membuat hasil produksi lebih seragam kualitasnya walau dengan pengawasan minim. Mungkin saja mereka hanya perlu mengambil tindakan apabila sistem memberikan peringatan. Tentu hal ini merupakan perubahan yang sangat besar jika dibandingkan dengan penggunaan tenaga manusia seutuhnya.

  • Digitalisasi Keuangan

Dunia keuangan pun tidak luput dari sentuhan digitalisasi. Bahkan sekarang sudah ada uang digital yang jauh lebih praktis dan mudah digunakan dibandingkan uang fisik.

Selain munculnya uang digital, digitalisasi keuangan juga muncul dari sisi pencatatannya. Sejak menjamurnya aplikasi kasir dan pembukuan, para pelaku usaha saat ini bisa dengan mudah untuk mencatat kondisi keuangan bisnis mereka. Dengan begitu, posisi neraca bisnis bisa diketahui dengan mudah dan lebih akurat dibandingkan dengan hitung manual. Pelaku usaha juga tidak perlu khawatir akan kehilangan data, karena semua data bisa disimpan di cloud yang dapat diakses dari perangkat manapun.

  • Digitalisasi Laporan

Di zaman sekarang, laporan bisnis kita pun bisa dioptimasi dan tercipta secara otomatis berkat bantuan kecerdasan buatan dari berbagai software.Contohnya seperti Google Data Studio, yang bisa menampilkan data dari berbagai platform secara otomatis tanpa perlu input manual. Tampilan antarmukanya dapat didesain secantik mungkin sehingga kita bisa gunakan untuk presentasi saat itu juga, tanpa perlu melakukan modifikasi manual.

Digitalisasi laporan juga membantu para evaluator untuk menemukan kejanggalan dalam strategi mereka, baik positif maupun negatif. Misalnya, jika di satu hari ada kenaikan penjualan secara drastis, maka mereka bisa menemukan penyebabnya karena laporan terintegrasi dengan sistem sales dan informasi marketing.

  • Digitalisasi Layanan

Layanan seperti customer service merupakan hal yang krusial di dalam dunia usaha, sebab tidak semua pelanggan bisa memahami produk/jasa kita hanya dalam sekali lihat. Terkadang pertanyaan yang disampaikan pelanggan terlalu mendasar, dan sebenarnya sudah bisa terjawab apabila mereka mau membaca detail lebih lanjut. 

Karena itu digitalisasi layanan bisa membantu kita dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan kecil secara efektif dan efisien. Dengan teknologi chatbot, kita bisa memberikan jawaban personal secara otomatis. Bahkan kita juga bisa mengirimkan pesan broadcast atau pengingat mengenai promosi yang sedang berlangsung ke pelanggan.

  • Digitalisasi Pemasaran

Digital marketing adalah salah satu inovasi yang cukup disruptif di dekade ini.  Persaingan pasar menjadi lebih sempurna dan tidak dikuasai oleh satu atau dua merek saja. Sebab usaha yang diperlukan untuk melakukan promosi sudah lebih terjangkau.

Digital marketing memungkinkan pelaku usaha untuk melakukan promosi tanpa menguras banyak budget. Di zaman dahulu, bisnis mungkin perlu ‘membakar’ modal sampai miliaran untuk beriklan, itu pun hasilnya juga tidak bisa diukur secara akurat. Sejak kemunculan digital marketing, semua masalah itu dapat teratasi satu per satu.

SUDAHKAH MENERAPKAN DIGITALISASI?

Kita sudah melihat bagaimana digitalisasi membawa perubahan besar pada dunia usaha. Sekarang pertanyaannya adalah, seberapa siapkah kita? Jika kita masih belum juga menerapkan digitalisasi pada usaha kita, maka kemungkinan besar kita akan tertinggal oleh kompetitor yang sudah dulu melakukannya.

Digitalisasi tidak hanya mengoptimasi usaha kita di eksternal perusahaan, tapi juga secara di internal. Karena itu, hanya dengan menerapkan digitalisasi eksternal saja (seperti marketing) tidaklah cukup. Internal perusahaan harus dilengkapi dengan digitalisasi, untuk mengoptimasi potensi perusahaan kita semaksimal mungkin.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *